JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Warga Uighur yang pernah ditahan di kamp tahanan di daerah Xinjiang, China, mengatakan bahwa mereka pernah dianiyaya secara seksual dan diperkosa ketika mereka sedang diinterogasi oleh pihak berwenang China.
“Penganiayaan seksual yang paling babar yang kami alami tidak anusiawi terhadap dirinya dan sesama penghuni yg lain,” ungkap Tursunay Ziyawudin saksi dalam kekerasan di kamp tahanan warga uighur.
Dikutip dari VOA, “pemerkosaan adalah taktik penyiksaan yang di lakukan pihak China terhadap warga Uighur,” katanya.
Baca Juga: Laut China Selatan Tegang, Militer AS Melewati Selat Taiwan
Tursunay Ziyawudun, juga mengatakan bahwa dirinya perna mengalami kekerasan seksual saat akan diinterogasi di kamp tahanan Uighur di Xinjiang pada tahun 2018 silam “saya dipukuli, bagian intim saya disetrum dengan tongkat bermuatan listrik dan saya di perkosa mereka secara beramai-ramai,” ungkapnya
Ziyawudun juga mengatakan bahwa sebagian dari tahanan perempuan lainnya tidak kembali ke sel mereka setelah ke ruang interogasi.
Sementara Uighur Human Rights Project mengatakan takut untuk bicara “banyak korban tidak berani untuk bicara, salah satunya karena takut akan pembalasan dari pemerintahan China nantinya..
Sementara pada dunia, China melaporkan bahwa kamp itu sebagai pusat dari pelatihan terorisme dan ekstremisme keagamaan.
Dikonfirmasi kepada jubir Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di mengatakan bahwa klam terhadap pemerkosaan yang di alami oleh Ziyawudun “tidak memiliki dasar secara faktual sama sekali,” ungkapnya.
Baca Juga
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga