JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi utang luar negeri (ULN) pada akhir bulan Februari 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4 persen menjadi 422,6 miliar dollar AS. Jumlah tersebut setara dengan Rp 6.127 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS).
“Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut didorong oleh ULN Pemerintah dan ULN swasta,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, seperti dikutip dari Kompas, pada hari Jumat (16/4/2021).
Lebih lanjut Erwin merinci, ULN pemerintah sebesar 209,2 miliar dollar AS dan ULN sektor swasta sebesar 210,5 miliar dollar AS.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Jika dilihat secara tahunan, ULN pemerintah pada bulan Februari 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen, lebih cepat dibanding Januari 2021 sebesar 2,8 persen.
Menurut BI, percepatan pertumbuhan ULN pemerintah tersebut selaras dengan upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 dan akselerasi program vaksinasi serta perlindungan sosial pada triwulan I 2021.
“Dalam memenuhi target pembiayaan APBN tahun 2021, pemerintah memiliki strategi salah satunya memprioritaskan dan mengoptimalkan sumber pembiayaan dari dalam negeri, sedangkan sumber dari luar negeri sebagai pelengkap,” tutur Erwin.
Posisi ULN pemerintah disebut masih relatif aman dan terkendali, karena hampir seluruhnya merupakan utang luar negeri berjangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.
ULN swasta juga mengalami percepatan pertumbuhan, dimana padq Januari 2021 hanya tumbuh 2,5 persen, menjadi 3,4 persen pada Februari 2021.
“Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Februari 2021 sebesar 210,5 miliar dollar AS, didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total ULN swasta,” kata Erwin.
Sementara itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mengalami pertumbuhan tipis, dari 39,6 persen pada Januari 2021 menjadi 39,7 persen pada Februari 2021.
“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 89 persen dari total ULN,” ucap Erwin.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga