JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, mengatakan bahwa perguruan tinggi atau kampus akan diizinkan buka pada bulan Juli 2021 setelah mahasiswa dan dosen mendapatkan vaksinasi Covid-19
Namun, ia menjelaskan keputusan untuk kembali membuka kampus dan melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) bergantung pada keputusan masing-masing perguruan tinggi.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Ya benar (kampus diizinkan buka pada bulan Juli), dengan menerapkan Protokol 5 M, diizinkan Satgas, dan menerapkan SKB (Surat Keputusan Bersama) PTM,” jelas Paris melalui pesan singkat seperti dilansir dari CNN Indonesia, pada hari Sabtu (6/3).
Diketahui bahwa, saat ini sedang disiapkan surat keputusan bersama (SKB) antar menteri terkait vaksinasi untuk para mahasiswa, dosen, tenaga pendidik, dan pegawai kementerian yang berlangsung pada bulan Maret sampai dengan Juni.
Bila sudah mendapatkan vaksinasi, ia berharap rektor dari universitas menyiapkan peraturan turunan PTM berdasarkan konsultasi dan persetujuan Gugus Tugas Covid di kapasitas masing-masing. Salah satunya PTM dengan kapasitas 25-50 persen
Diketahui, vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung sejak awal 2021. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan vaksin, bersama sejumlah artis seperti Raffi Ahmad.
Setelah itu, vaksinasi dilanjutkan untuk para tenaga kesehatan di sejumlah daerah yang tergolong sebagai kelompok rentan untuk tertular Covid-19. Kemudian dilanjutkan dengan vaksinasi lansia, awak media, dan atlet.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah telah mengucurkan dana sebesar Rp3,67 triliun untuk mengimpor vaksin corona. Total impor vaksin yang berhasil didatangkan dengan anggaran itu mencapai 30,5 juta dosis.
Ia juga menambahkan pemerintah juga sudah mengeluarkan dana Rp642,18 miliar untuk pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) vaksin covid-19. Dana tersebut digelontorkan pada periode tanggal 8 bulan Desember 2020 sampai dengan 3 Februari 2021.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga