JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Asrena Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Muhammad Ali meluruskan kabar yang santer terdengar  bahwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 kelebihan muatan dan personel. Menurutnya, kabar tersebut sama sekali tidaklah benar.
“Menyampaikan bahwa KRI Nanggala ini kelebihan muatan atau kelebihan personel pengawak. Ini sama sekali tidak benar dan tidak berdasar,” tutur Ali saat dilakukannya konferensi pers, pada hari Selasa (27/4/2021).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Dia menuturkan, bahwa sekelompok pengamat yang mengatakan hal itu tidaklah pernah mengawaki kapal selam. Bahkan, sambungnya, sudah menjadi hal biasa bahwasanya satu unit kapal selam membawa sekitar 50 awak.
“Kalau tugas penyusupan kita membawahi plus satu regu pasukan khusus. Satu regu itu tujuh orang, jadi sekitar 57 orang,” paparnya.
Sementara itu, ketika tragedi KRI Nanggala 402 beberapa waktu lalu, pihaknya hanya membawa 53 orang. Menurut dia, ketika kejadian, hanya tiga torpedo yang dibawa, sedangkan kapasitas kapal selam buatan Jerman Barat itu mencapai delapan torpedo.
“Saat kejadian hanya membawa tiga buah torpedo, padahal kapal selam ini didesain membawa delapan torpedo. Satu torpedo beratnya hampir 2 ton,” ungkapnya.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga