JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402Â yang hilang pada perairan Bali saat mengikuti pelatihan menembak torpedo, terus dilakukan. TNI mengungkap kemungkinan bahwa KRI Nanggala-402Â terbawa arus.
“Untuk ruas, jelas ruas sudah diadakan penyisiran secara luas, karena semuanya kita juga memang, saya secara teknis tidak…. tapi saya sudah menanyakan ya bisa saja arus bawah laut membawa semuanya ketika dia mengapung bisa terbawa ke mana tapi artinya wilayah-wilayah yang diperkirakan,” ungkap Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad dalam jumpa pers di Bali, pada hari Jumat (23/4).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Achmad mengatakan bahwa KRI Nanggala-402 saat ini sudah tidak bersuara. Menurut dia, hanya sonar yang bisa mendeteksi keberadaan kapal selam tersebut.
“Karena kemaren sementara ini dari KRI Rimau. Nah ini nampaknya akan diperkuat dari KRI lain yang memang bisa dari mana sih titik… karena kebetulan kapal selamnya kan udah diem, tidak ada suara, tinggal hanya sonar yang bisa menangkap,” kata Achmad Riad.
Saat ini total ada sudah dikerahkan sebanyak 21 KRI yang terjun langsung dalam pencarian kapal selam KRI Nangagala-402
“KRI yang dikerahkan pada proses pencarian, jadi disampaikan 21,” ucap Achmad Riad.
Dari 21 KRI tersebut disebut Achmad salah satunya adalah kapal selam KRI Alugoro-405. Nantinya, menurut Achmad, apabila ada penambahan personel akan disampaikan kemudian.
“(Total) 21 itu sudah 1 termasuk KRI Alugoro, jadi total jumlahnya saya sampaikan adalah 21 KRI, kalau pun nanti ada penambahan tapi yang jelas saat ini ada 21 KRI termasuk KRI Alugoro yaitu kapal selam juga,” kata Achmad seperti dikutip dari Detik.com.
Selain itu juga Achmad menyebutkan bahwa telah ada 4 kapal lain yang bergabung dari pihak kepolisian yang membantu proses pencarian. Keempat kapal itu disebut dilengkapi dengan ROV atau remotely operated underwater vehicle.
“Kemudian kita juga mendapatkan perbantuan dari kepolisian yaitu sebanyak 4 kapal jadi Kapal Gelatik, Kapal Enggang, Kapal Barata, Kapal Balam, di mana kapal-kapal tersebut juga yang dimiliki kepolisian juga dilengkapi dengan ROV atau unit drone termasuk juga memiliki kemampuan alat sonar 2 dimensi,” ucapnya.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga