JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Presiden Tayyip Erdogan mengatakan bawah Turki ingin meningkatkan kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan yang baru. Sebelumnya, hubungan antara dua sekutu NATO ini sempat tegang karena sejumlah masalah.
Pada Desember, AS memberi sanksi kepada Turki atas pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Sementara, Ankara dibuat marah oleh dukungan AS untuk milisi Kurdi YPG di Suriah, yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris.
Dikutip dari Republika.com,”Kami yakin kepentingan bersama kami dengan Amerika Serikat jauh lebih besar daripada perbedaan pendapat kami,” ungkap Erdogan.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Erdogan menambahkan, Ankara ingin memperkuat kerja sama melalui “perspektif jangka panjang atas dasar solusi win-win” dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden. Sebelumnya, Turki meminta Washington untuk mengakhiri dukungannya kepada YPG. Sementara AS telah mengkritik Ankara atas hak dan kebebasan. Erdogan mengatakan bahwa, hubungan Turki-AS telah “diuji secara serius” dalam beberapa waktu belakangan ini.
“Turki akan terus melakukan bagiannya dengan cara yang layak untuk hubungan kemitraan sekutu dan strategis antara kedua negara,” ujar Erdogan.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga