Jakartaview.id, Jakarta – China dan Taiwan terlibat ketegangan hanya selang beberapa hari setelah Joe Biden menjalankan pemerintahannya.
Dimana China dengan 12 jet tempurnya memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan untuk dua hari berturut-turut.
China memandang Taiwan secara demokratis memerintah wilayahnya sendiri dan dalam beberapa bulan terakhir ini telah meningkatkan aktivitas militer dekat pulau itu.
Namun dalam beberapa bulan ini ketegangan semakin meningkat dikarenakan China bukan hanya mengirim pesawat pengintai saja tetapi pesawat pembom dan jet tempurnya ke zona Identifikasi pertahanan dari Taiwan.
Menteri Pertahanan Taiwan mengatakan China mengirim enam pesawat tempur J-10, empat J-16, dua SU-30, satu pesawat Y-8 dan dua pesawat anti-kapal selam Y-8. Angkatan udara Taiwan langsung dikirim untuk menanggapi ancaman itu.
“Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan, dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut,” ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan.
Sejauh ini China belum berkomentar mengenai kejadian ini. Sebelumnya China mengatakan tindakan semacam ini ditujukan untuk melindungi kepentingan negara dan sebagai peringatan terhadap Amerika dan Taiwan.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara lain tidak memiliki hubungan diplomatik secara formal dengan Taiwan , tetapi terikat oleh hukum untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri dari ancaman.