JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Pemerintah Berambisi untuk memasifkan penggunaan dari kendaraan listrik di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu upaya tersebut yang yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah melalui program National E-Mobility Plan, yakni penggunaan bus listrik yang beroperasi di seluruh Tanah Air.
Pemerintah pada saat ini sedang berusaha melakukan penyusunan roadmap untuk mengimplementasikan E-Mobility tersebut, sebagai program transportasi massal di Indonesia bersama World Bank.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Direktur Sarana Transportasi Jalan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal, memaparkan bahwa, tahap awal dari program ini akan dimulai pada kota-kota percontohan, yaitu Bandung, Surabaya, dan juga Medan.
“E-Mobility rencananya dimulai di tahun ini hingga 2030. Pilot project BTS (Buy The Service) listrik sebanyak 1 koridor dilakukan di Bandung (10 bus) dan 2 koridor di Surabaya (40 bus), dengan program Buy The Service pada tahun anggaran 2021,” kata Risal Seperti dilansir dari Okezone.
Pilot project BTS listrik ini akan dilakukan oleh pihak dari Kemenhub.
Program Buy The Service dilakukan dengan membeli layanan sebesar (subsidi 100%) dari operator dengan standar pelayanan minimal yang telah disiapkan.
“Program BTS Kota Bandung merupakan emrbio dari proyek BRT yang akan mulai kontruksi pada tahun 2022 melalui pendanaan dari Bank Dunia,” ungkap Risal Wasal.
Kemudian pada tahun 2030 sampai dengan tahun 2040, pemerintah menargetkan adanya peningkatan 10 kali dan 50%. Sistem angkutan umum massal perkotaan, dalam hal ini bus yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sebanyak 40% sudah dibidik akan berbasis kendaraan listrik.
Selanjutnya pada tahun 2040 sampai dengan 2045, angkutan massal yang akan beroperasi di Indonesia sudah mencapai 100% menggunakan tenaga berbasis listrik. “Sampai 2045 targetnya implementasi sistem angkutan umum (listrik) yang merata di kota besar di Indonesia,” pungkasnya.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga