TAI, Klaim TF-X Jadi Jet Tempur Pertama Untuk Umat Islam

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Kepala Turkish Aerospace Industries (TAI) Temel Kotil mengidentifikasi kisaran harga dari pesawat jet tempur TF-X (Turkish Fighter-Experimental) sebesar USD100 juta atau lebih dari Rp1,4 triliun per unit.

Dia pernah mengeklaim bahwa pesawat tempur masa depan buatan Turki ini akan menjadi jet tempur pertama umat Islam.

Kotil mengungkapkannya dalam wawancara televisi pada hari Senin yang dilansir dari Defense News, pada hari Rabu (17/3).

Baca Juga:

Dia mengatakan jet tempur pribumi pertama Turki itu dalam proses pembuatan dan akan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2025. Turkish Aerospace Industries

Rencananya, sambung dia, TF-X akan memasuki inventaris Angkatan Udara Turki pada tahun 2029.

TAI akan memproduksi dua pesawat TF-X per bulan, berharap menghasilkan USD2,4 miliar pendapatan tahunan dari program jet tempurnya. Saat ini, kata Kotil, 1.000 dari 4.000 insinyur TAI sedang mengerjakan program TF-X.

Pada tahun 2020 lalu, Kotil membanggakan bahwa TF-X akan menjadi pesawat tempur pertama bagi kaum Muslim.”[TF-X] akan menjadi jet tempur besar pertama umat Islam,” kata dia yang dikutip dari Defense News.

TAI juga pernah mengundang Malaysia untuk ikut bergabung dalam program pesawat tempur tersebut.

Menurut TAI, Indonesia, Pakistan, Bangladesh dan Kazakhstan juga menjadi negara potensial untuk dijadikan partner atau pemodal dalam program itu.

Dalam wawancara itu, Bos TAI juga membahas proyek helikopter T929 kelas Atak II baru Turki yang menggunakan mesin buatan Ukraina.

Kotil mengatakan juga bahwa T929 berbobot 11 ton—versi yang lebih berat dari T129—akan didukung oleh mesin twin turboshaft 2.500-horsepower buatan Ukraina.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang mesinnya, tetapi mengatakan T929 akan melakukan penerbangan perdananya pada tahun 2023.

T929 adalah helikopter tempur kedua buatan Turki setelah T129, yang diproduksi TAI di bawah lisensi dari perusahaan Italia-Inggris; AgustaWestland.

Ia diharapkan mampu membawa muatan 1.500 kilogram, dan melakukan pertempuran, pengintaian, pengawasan, dukungan udara jarak dekat dan misi pengawalan.

TAI berencana untuk melengkapinya dengan sistem pelacakan dan pencitraan target, teknologi peperangan elektronik, sistem navigasi, sistem komunikasi, dan senjata.

Lainnya:

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -