JAKARTAVIEW.ID, INDIA – Setidaknya ada 22 pasien Covid-19 dinyatakan telah meninggal di sebuah rumah sakit di India setelah mereka kehilangan suplai oksigen karena kebocoran.
Insiden itu terjadi pada Rabu (21/4) saat sebuah truk tangki oksigen sedang mengisi tangki penyimpanan di rumah sakit Zakir Hussain di kota Nashik.
Tidak jelas bagaimana kecelakaan tersebut dapat terjadi dan mengapa pasokan ke pasien di rumah sakit bisa terganggu. Tetapi para pejabat mengatakan tidak ada oksigen yang mengalir ke ventilator selama sekitar 30 menit, yang menyebabkan kematian.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Kami akan menyelidiki masalah tersebut dan mengambil tindakan,” kata komisaris kota Kailash Jadhav, seperti dilansir dari laman berita BBC, pada hari Rabu (21/4).
Rumah sakit memanggil truk tangki setelah kehabisan oksigen. Rumah sakit di seluruh negeri sedang berjuang untuk menjaga pasokan oksigen di tengah permintaan yang akibat Covid-19 yang melonjak.
“Kami ingin tindakan tegas terhadap pelakunya,” kata Amol Vyavhare, yang neneknya adalah salah satu pasien yang meninggal karena kekurangan oksigen.
Vicky Jadhav, yang neneknya juga termasuk di antara korban meninggal, mengatakan bahwa neneknya baik-baik saja ketika dia meninggalkan rumah sakit. “Saat itulah saya mendapat telepon bahwa dia menjadi kritis. Ketika saya bertanya kepada otoritas rumah sakit, mereka mengatakan bahwa tidak ada oksigen yang tersisa di rumah sakit.” jelas Jadhav seperti dikutip dari Reuters.
Maharashtra, tempat Nashik berada, adalah negara bagian yang hotspot dan sedang menghadapi kekurangan oksigen yang sangat besar.
India berada di tengah gelombang kedua yang mematikan, melaporkan lebih dari 200 ribu kasus setiap hari. Lonjakan tersebut telah membanjiri rumah sakit di negara itu, menciptakan kekurangan tidak hanya oksigen saja, tetapi juga tempat tidur dan obat-obatan penyelamat jiwa.
Rumah sakit di Delhi mengeluh pada hari Selasa (20/4) malam bahwa mereka hampir kehabisan oksigen, dan persediaan diisi kembali pada larut malam dengan truk tangki dari negara bagian tetangga Uttar Pradesh.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga