JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga  Uno mengungkapkan bahwa penandatanganan perjanjian rencana investasi Uni Emirat Arab (UEA) pada sektor pariwisata ke Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, ditargetkan berlangsung pada Oktober 2021.
“Target realisasi penandatanganan perjanjiannya bisa kita lakukan saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke World Expo Dubai, di Uni Emirat Arab pada Oktober 2021 ini,” kata Sandiaga di Pendopo Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh, pada hari Sabtu, 1 Mei 2021.
Pernyataan itu disampaikan Sandiaga usai bertemu dengan Gubernur Aceh Nova Iriansyah, berbincang mengenai rencana investasi sektor pariwisata UEA ke Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Sandiaga menjelaskan salah satu agendanya berkunjung ke Aceh untuk melakukan persiapan lebih rinci mengenai rencana investasi dari UEA ke daerah Tanah Rencong itu, dengan nilai investasi mencapai US$ 500 juta dolar AS hingga US$ 1 miliar.
“Tadi secara rinci kita (dengan Gubernur Aceh) membahas tahapan-tahapan dan rencana-rencana kesiapan kita. Setelah ini kami akan lakukan rapat lanjutan dengan kementerian lembaga terkait agar target realisasi penandatangan perjanjian bisa tercapai,” kata Sandiaga.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan pemerintah provinsi dalam posisi mendukung semua kebijakan pemerintah pusat, khususnya terhadap rencana investasi UEA ke bumi Serambi Mekkah itu.
“Kita menyesuaikan saja. Kebetulan hampir sebagian besar permintaan insentif dari negara UEA itu menjadi kewenangan pemerintah pusat,” katanya.
Sedangkan untuk semua kewenangan Pemerintah Aceh dalam rencana investasi itu sudah dilakukan dengan baik, mulai dari hibah lahan milik Pemprov Aceh ke pemerintah pusat, perizinan, dan semua hal yang menjadi kewenangan Pemerintah Aceh.
“Yang menjadi kewenangan kita itu sudah kita lakukan persiapan dan sudah kita pastikan akan berjalan dengan baik,” kata dia setelah bertemu Sandiaga.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga