Sadis! Polisi dan Tentara Myanmar, Memukuli Penyandang Disabilitas

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Sejumlah aparat kepolisian dan tentara di Myanmar dilaporkan memukuli seorang penyandang disabilitas saat membubarkan unjuk rasa di Mandalay pada hari Senin kemarin.

Aksi mereka terekam dalam sebuah video dan telah disebarkan melalui media sosial

Korban yang bernama Ko Han Thet Zaw mengikuti protes bersama teman-temannya dengan menjadi relawan untuk mengumpulkan sampah. Ia merupakan Penyandang disabilitas fisik dan mental.

Dalam video yang tersebar itu, nampak dia ditendang oleh seorang tentara hingga terjatuh dan dipukuli beberapa petugas polisi dengan pentungan di bagian kepala, badan dan kaki.

Pemuda berusia 21 tahun itu dipukuli.

Federasi Penyandang Disabilitas Myanmar dan organisasi masyarakat sipil lainnya mengecam tindakan ini. “Warga lain juga menjadi sasaran dari pemukulan.

Tapi dia cacat fisik dan mental dan tidak bisa melarikan diri. Itu adalah intimidasi oleh kepolisian untuk memukuli orang seperti itu secara brutal,” kata U Aung Ko Myint, ketua federasi, seperti dikutip dari Irrawaddy.com, pada tanggal, 21 Februari 2021.

Pihak keluarga menyesali aksi petugas keamanan terhadap Ko Han Thet Zaw ini. “Orang lain lari tapi dia tidak bisa. (Polisi) bilang jangan lari, dia hanya berputar-putar lalu dipukuli. Dia jatuh dan seorang tetangga melihatnya dan membawanya pulang,” kata pamannya.

“Saya tidak menerima kekerasan secara anarkis. Saya mengutuk melakukan kekerasan kelompok seperti geng terhadap seseorang yang memiliki disabilitas mental,” ucap dia.

Myanmar meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak-hak Penyandang Disabilitas pada 2011 dan mengesahkan Undang-Undang tentang Hak-Hak Penyandang Disabilitas pada 2015. “Tidak peduli siapa yang menjabat dan mengambil kendali, mereka harus mematuhi konvensi. Itu melarang kekerasan terhadap orang-orang cacat fisik dan mental,” kata ketua U Myat Thu Win dari Shweminthar Foundation, yang membantu orang-orang cacat.

Pada hari Selasa, Militer Myanmar juga menahan seorang anggota parlemen regional untuk Kotapraja Einme di Wilayah Ayeyarwady, yang memiliki disabilitas.

Baca Juga:

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -