JAKARTAVIEW.ID, – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan penjenamaan atau melakukan rebranding
logo “Rumah Sehat untuk Jakarta” di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, pada hari Rabu (3/8)
Gagasan ini telah dicanangkan sejak tahun 2019. Namun, tertunda
lantaran pandemi Covid-19.

Tujuannya adalah untuk mengubah mindset dan orientasi
Anies menjelaskan bahwa “Rumah Sehat untuk Jakarta” hadir agar orang tidak
hanya datang pada saat kondisi sakit saja, namun juga dalam menjaga kualitas kesehatan. Selama ini Rumah Sakit hanya berorientasi pada pelayanan kuratif
dan rehabilitatif, sehingga orang datang ke rumah sakit hanya untuk sembuh.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Saya ingin agar Rumah Sehat menjalankan pelayanan preventif dan promotif
dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan,” kata Anies seperti dikutip dari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Widyastuti menambahkan
bahwa “Rumah Sehat untuk Jakarta” merupakan sebuah penjenamaan layanan
kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta, yang sebelumnya 31 RSUD memiliki logo
berbeda-beda menjadi satu logo yang sama. Pencanangan ini dilakukan
serentak di lima wilayah termasuk Kepulauan Seribu.
Dari 31 RSUD di bawah Pemprov DKI Jakarta, RSUD manakah yang pertama?
Pada akhir penjajahan Belanda tahun 1942, hanya ada tiga balai pengobatan
(poliklinik) di Jakarta. Di bawah pendudukan Jepang kemudian didirikan
poliklinik baru. Pada 1943, jumlahnya bertambah menjadi enam poliklinik.
“Rumah sakit belum ada di bawah DKK (Djawatan Kesehatan Kota),” sebut buku
Kotapradja Djakarta Raya terbitan Departemen Penerangan tahun 1953.
Sementara itu, rumah sakit yang ada milik perkumpulan atau misi, seperti
Rumah Sakit Budi Kemuliaan. Selain menangani perempuan melahirkan, rumah
satu terpaksa ditutup karena rusak akibat pertempuran. Pasukan Sekutu juga
mendirikan poliklinik-poliklinik darurat.
Selain itu, Sekutu juga mendirikan rumah sakit khusus penyakit VD (venereal
diseases) karena banyak tentaranya kena penyakit kelamin. Rumah sakit khusus
ini didirikan di Mangga Besar (Taman Sari, Jakarta Barat) dan Asem Baru (kini
daerah Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat). Penderita penyakit
kelamin juga ditangani oleh poliklinik di bawah DKK. Obat-obatannya berasal
dari Sekutu, tenaga kesehatannya dari DKK.
Pertempuran mengakibatkan jatuhnya korban para pejuang. Maka dibentuklah
pos-pos P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang bekerja sama
dengan Palang Merah. Di Jakarta terdapat 83 pos P3K. Salah satunya pos P3K di
Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Tumur, yang menjadi cikal bakal RSUD Pasar
Rebo sebagaimana disebut dalam rsudpasarrebo.jakarta.go.id.
Buku Kotapradja Djakarta Raya menyebut DKK baru mempunyai sebuah Rumah
Sakit Rakyat yang mempunyai kapasitas 150 tempat tidur didirikan di Bidara
Cina, Jatinegara pada 1947. Rumah sakit ini khusus disediakan untuk orangorang miskin tanpa dipungut biaya. “Rumah Sakit Rakyat di Bidara Cina banyak
RSPT adalah Rumah Sakit Perguruan Tinggi di Salemba, dulunya Centrale
Burgerlijke Ziekeninrichting (CBZ), dan kini menjadi RSUPN (Rumah Sakit Umum
Pusat Nasional) dr. Cipto Mangunkusumo.
Pada 1953, DKK merencanakan akan mendirikan rumah sakit di Tanjung Priok
dan sepuluh rumah sakit tambahan dengan kapasitas 100 tempat tidur di tiaptiap kawedanaan (distrik). Kini, menurut dinkes.jakarta.go.id, Provinsi DKI
Jakarta memiliki 31 RSUD yang tersebar di seluruh wilayah.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga