JAKARTAVIEW.ID, – Indrasari Wisnu Wardhana resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor bahan baku minyak goreng atau crude palm oil (CPO) oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Ia merupakan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Dilansir dari Medcom, sejak Desember 2021, Indrasari menjabat sebagai Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Ia menggantikan Oke Nurwan yang saat ini menjadi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri.
Tersangka kasus ekspor itu juga memegang jabatan penting di Kemendag sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Posisi lainnya yang diemban Indrasari ialah ditunjuk Menteri BUMN sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor SK-398/MBU/10/2021 dan Nomor SK-399/MBU/10/2021 tanggal 10 Desember 2021 tentang Pengangkatan Komisaris Utama dan Pengangkatan Dewan Komisaris PT PTPN III.
Indrasari kerap aktif memantau pasokan minyak goreng bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Pada Sabt, 26 Februari 2022, misalnya, Indrasari mengunjungi Pasar Al Mahirah di Banda Aceh, Aceh.
Polemik minyak goreng menyita perhatian publik karena kelangkaan stok pangan tersebut dan kerap peraturan yang berubah-ubah oleh Kemendag terkait harga minyak goreng.
Setelah memeriksa 19 saksi, ahli, dan mendalami 596 dokumen maupun surat terkait, penyidik Kejaksaan Agung menemukan alat bukti untuk menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi ekspor CPO. Selain Indrasari, penyidik juga menersangkakan tiga orang swasta.
Ketiganya, SMA, MPT, dan PT. SMA merujuk nama Stanley MA selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Pelita Agung Agrindustri/Permata Hijau Group. Inisial MPT adalah Master Parulian Tumanggor selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia. Adapun PT merujuk nama Picare Tagore selaku General Manager PT Musim Mas.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga