JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Gelombang pasang pada hari Minggu malam memberi sedikit harapan untuk kru penyelamat dapat membebaskan kapal kontainer raksasa Ever Given yang memblokir Terusan Suez sejak Selasa pekan lalu.
Kapal berbendara Panama tersebut terjepit di antara sisi kanal yang membuat lalu lintas global di jalur tersebut lumpuh total.
Penyumbatan kanal telah memaksa perusahaan-perusahaan Kapal untuk memilih antara menunggu atau mengubah rute kapal di sekitar Afrika, menambah 9.000 kilometer dan lebih dari seminggu untuk perjalanan antara Asia dan Eropa, serta menambah biaya operasional pengiriman barang.
Dilansir dari berita ArabNews, pada hari Senin, 29 Maret 2021, ada sekitar 370 kapal antre di kedua ujung kanal Terusan Suez, termasuk puluhan kapal kontainer, kapal curah, kapal tanker minyak dan kapal gas alam cair (LNG) atau gas minyak cair (LPG).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Kepala Pelaksana Otoritas Terusan Suez, Osama Rabie mengatakan sejak penutupan Terusan Suez, Mesir kehilangan pendapatan harian hingga US$14 juta/hari.
Menurut Lloyd’s List, penuntupan Terusan Suez  yang menyebabkan ratusan Kapal Kargo tertahan dan menyebabkan kerugian senilai USS$9,6 miliar per harinya.
Lumpuhnya Terusan Suez ini juga menghambat pasokan minyak ke Suriah. Kementerian Perminyakan Suriah memberlakukan penjatahan bahan bakar untuk melindungi pasokan minyak yang semakin menipis tiap harinya.
“Penyumbatan Terusan Suez telah menghambat pasokan minyak ke Suriah dan menunda kedatangan tanker yang membawa minyak dan turunan minyak ke Suriah,” seperti dilansir dari berita milik pemerintah SANA.
Di tengah kekhawatiran atas pasokan bahan bakar, negara Timur Tengah dipaksa untuk memberlakukan jatah bahan bakar minyak, terutama diesel dan bensin, untuk memastikan ketersediaan vital mereka untuk waktu yang lama.
Langkah tersebut telah diambil untuk menjamin kelanjutan dari pasokan layanan dasar bagi warga Suriah seperti toko roti, rumah sakit, stasiun air, pusat komunikasi, dan lembaga penting lainnya, menurut SANA, mengutip dari kementerian.
Seperti diketahui bahwa, Kapal Kargo Ever Given yang memiliki panjang 400 meter, lebar 59 meter, dan kapasitas 224.000 ton kandas akibat cuaca buruk dan badai pasir serta terjepit diagonal di kanal Terusan Suez, Selasa, pada tanggal 23 Maret 2021.
Otoritas dari Terusan Suez tengah berupaya mengevakuasi kapal dengan melakukan pengerukan sebanyak 27.000 meter kubik pasir, kedalaman 18 meter, untuk melonggarkan haluan kapal dan membebaskan kemudi dan baling-baling kapal yang terjepit di kanal.
Osama mengatakan kegiatan pengerukan dilakukan untuk membantu proses pengapungan kapal, pasir yang mengelilingi haluan kapal harus dihilangkan bersamaan dengan manuver penarikan dengan kapal tunda.
Ada 14 kapal tunda yang telah dikerahkan, 2 diantaranya kapal bantuan dari Italia dan Belanda yang bergabung pada hari ini, membantu kapal keruk penggali di darat dan kapal keruk di atas air, untuk melepaskan MV Ever Given yang terjepit.
“Ada indikator positif dari kemarin dan lusa. Kemudi tidak bergerak dan sekarang bergerak, baling-balingnya bekerja sekarang, tidak ada air di bawah haluan, dan sekarang ada air di bawahnya, dan haluan serta buritan masing-masing telah bergerak empat meter,” ujar Rabie
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga