JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan konsensus telah dicapai di KTT ASEAN soal krisis Myanmar. Oleh karenanya, kata Jokowi, upaya untuk mengakhiri krisis di Myanmar bisa segera dimulai.
“Kami bersyukur komitmen kami sejalan dengan seluruh pemimpin ASEAN. Pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus,” ujar Jokowi dalam jumpa pers setelah KTT ASEAN, pada hari Sabtu, 24 April 2021.
Presiden melanjutkan, bahwa sikap yang diambil oleh para pemimpin ASEAN terdiri atas beberapa poin. Adapun semua mengacu pada prinsip bahwa kepentingan dan keselamatan warga Myanmar menjadi prioritas.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Poin pertama, segala pihak yang terlibat dalam krisis di Myanmar harus berhenti menggunakan kekerasan agar ketegangan bisa segera diredakan.
Sebagaimana diketahui, kelompok etnis bersenjata di Myanmar ikut turun ke jalan untuk merespon kekerasan junta militer. Beberapa pihak khawatir hal itu berujung pada perang saudara.
Poin selanjutnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa dialog inklusif harus segera dilakukan, diikuti dengan pembebasan para tahanan politik yang jumlahnya sudah mencapai ribuan orang.
Kemudian, ASEAN menunjuk special envoy yang akan berkomunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam krisis Myanmar.
Sementara itu, untuk poin terakhir, Presiden Jokowi menyatakan Myanmar harus membuka akses untuk bantuan kemanusiaan terhadap mereka yang terdampak.
“Kekerasan perlu dihentikan dan perdamaian harus segera dikembalikan,” ujar Presiden Joko Widodo.
Pemerintah Myanmar belum memberikan tanggapan atas pernyataan ini.
Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar belum membaik. Jumlah korban jiwa dan warga yang dijadikan tahanan politik kian banyak. Untuk jumlah korban jiwa, misalnya, sudah mencapai 700 lebih dan diprediksi akan terus bertambah jika krisis Myanmar tak segera diakhiri.
Krisis tersebut dipicu oleh kudeta yang dilakukan juta Militer Myanmar pada tanggal 1 Februari lalu. Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing memerintahkan penangkapan para pejabat-pejabat pemerintahan mulai dari Presiden Win Myint hingga Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.
Ia menyakini para pejabat tersebut telah bermain curang di Pemilu Myanmar tahun lalu sehingga pantas untuk dikudeta. Adapun Min Aung Hlaing menjanjikan bakal ada pemilu baru untuk mencari pemimpin Myanmar yang “sah”.
Min Aung Hlaing hadir dalam KTT ASEAN itu. Beberapa pihak menganggap hal tersebut sebagai momentum kepada ASEAN untuk segera mencari solusi atas krisis yang terjadi Myanmar.
Beberapa mengkritik kedatangannya, menyebut hal tersebut sama saja dengan ASEAN melegitimasi kepemimpinan dari junta Myanmar.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga