JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Italia, Mario Draghi, menuduh bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mempermalukan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pekan ini. Dia mengatakan bahwa Erdogan adalah seorang diktator, pada hari Kamis (8/4).
“Dengan ini, sebut saja mereka apa adanya, diktator, dengan siapa seseorang tetap harus berkoordinasi, seseorang harus jujur ketika mengungkapkan pandangan dan pendapat yang berbeda,” ungkap Draghi.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel bertemu dengan Erdogan di Ankara pada hari Selasa (6/4).
Ketua Komisi jelas terkejut ketika kedua pria itu duduk di dua kursi yang disiapkan, memindahkan dari sofa yang berdekatan.
“Saya sama sekali tidak setuju dengan perilaku Erdogan terhadap Presiden von der Leyen. Saya pikir itu bukan perilaku yang pantas dan saya sangat menyesal atas penghinaan yang dialami von der Leyen,” kata Draghi.
Dikutip dari berita resmi Turki Anadolu Agency melaporkan, bahwa Duta Besar Italia untuk Ankara dipanggil ke Kementerian Luar Negeri atas komentar Draghi.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, pun mengecam pernyataan tersebut.
“Kami mengutuk keras wacana populis yang tidak dapat diterima Perdana Menteri Italia Draghi dan komentarnya yang buruk dan tidak terkendali tentang presiden terpilih kami,” tulis Cavusoglu di Twitter.
Cavusoglu pada Kamis mengatakan, bahwa tempat duduk pada pertemuan tersebut diatur sejalan dengan tuntutan blok dan protokol internasional. Menurutnya, Turki sedang menjadi sasaran tuduhan yang tidak adil.
Foto pertemuan dengan Erdogan, Michel, dan von der Leyen sempat viral di media sosial. Erdogan menuai cukup banyak kritik.
Turki dan Uni Eropa akhirnya saling menyalahkan atas pengaturan tempat duduk selama pertemuan tersebut.
Beberapa kelompok Parlemen Eropa menuntut penyelidikan tentang bagaimana von der Leyen dibiarkan berdiri, sementara Michel duduk.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga