JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Era belajar online akibat dari pandemi Covid-19 menuntut adanya metode ujian online baru yang dapat mencegah terjadinya kecurangan, terutama dalam bentuk kerja sama antarsiswa, secara efektif.
Terdorong oleh hal itu, para peneliti dari Rensselaer Polytechnic Institute mengembangkan metode ujian online baru yang mereka sebut sebagai “ujian online jarak jauh”.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Dilansir dari liputan 6, metode ini disebut dapat secara efektif mengurangi kemampuan siswa untuk saling membantu atau mencontek selama ujian berlangsung guna mendapatkan skor lebih tinggi pada tes individu.
“Sering kali dalam ujian online jarak jauh, siswa dapat berbicara melalui sambungan telepon atau internet untuk mendiskusikan jawaban,” kata Ge Wang, co-author di makalah yang terbit di npj Science of Learning tersebut dikutip dari Eurekalert, Rabu (3/3/2021).
Wang, yang juga merupakan profesor teknik dalam bidang biomedis di Rensselaer Polytechnic Institute, menyatakan bahwa gagasan utama dari metode mereka adalah meminimalkan peluang kerja sama antarsiswa “melalui pengoptimalan terpisah yang dibantu oleh pengetahuan tentang kompetensi diri siswa.”
Kerangka metode
Ketika tes online jarak jauh dilaksanakan, siswa menerima pertanyaan yang sama, tetapi pada waktu yang berbeda, tergantung pada tingkat keahlian mereka masing-masing.
Misalnya, siswa dengan tingkat penguasaan tertinggi menerima setiap pertanyaan setelah kelompok siswa lain telah menjawab pertanyaan itu. Pendekatan ini, menurut Wang, mengurangi kemungkinkan siswa untuk menerima bantuan dari mereka yang lebih menguasai materi.
Guna menentukan urutan pertanyaan setiap siswa, tingkat kompetensi mereka diperkirakan menggunakan nilai rata-rata, skor SAT, atau nilai tengah semester, dan lainnya.
Hasil
Berdasarkan uji statistik dan survei dari pascaujian, metode ini terbukti mengurangi poin yang diperoleh melalui kerja sama antarsiswa berdasarkan urutan besarnya, bila dibandingkan dengan metode ujian konvensional.
Sebagai manfaat tambahan, kata Wang, ketika siswa tahu kerja sama tidak akan mungkin terjadi, mereka lebih termotivasi untuk mempelajari materi kelas. Wang dan rekannya berharap dapat berbagi inovasi pedagogis ini di luar kampus Rensselaer.
“Kami berencana mengembangkan platform yang baik sehingga orang lain dapat dengan mudah menggunakan metode ini,” tutur Wang.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga