JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Paus Fransiskus melakukan pertemuan antarumat beragama dalam kunjungannya ke Irak.
Pertemuan itudilangsungkan di kota kuno Ur, tempat lahirnya Nabi Ibrahim atau Abraham.
Di hadapan para umat lintas agama, Paus Fransiskus mengecam segala kekerasan di Irak yang mengatasnamakan Tuhan. Hal ini, kata dia adalah, penistaan agama yang terbesar.
Baca juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Tuhan itu penuh belas kasih dan bahwa penistaan terbesar adalah mencemarkan nama-Nya dengan membenci saudara-saudari kita,” kata Paus Fransiskus Seperti di kutip dari berita Reuters, pada, 7 Maret 2021.
Beberapa jam sebelumnya di Najaf, Paus Fransiskus bertemu dengan pemimpin Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani, dan mengirimkan sinyal kuat untuk mengedepankan dialog antaragama dan hidup berdampingan.
Dilansir dari tempo.com, Invasi Amerika Serikat pada 2003 menjerumuskan Irak ke dalam konflik sektarian selama bertahun-tahun. Keadaan makin para ketika ISIS berkuasa di negara itu.
Sehari sebelumnya, Paus Fransiskus telah bertemu dengan Presiden Irak Barham Salih dan jajarannya di Istana Presiden. Paus menyerukan agar kekerasan di negeri seribu satu malam itu dapat dihentikan.
“Semoga tindakan kekerasan dan ekstremisme, faksi, dan intoleransi berakhir,” kata Paus.
Paus Fransiskus berharap ada ruang bagi semua warga Irak untuk berkerja sama membangun negeri melalui dialog, diskusi yang jujur, tulus, dan konstruktif.
Menurut dia, selama beberapa dekade terakhir, Irak telah menderita akibat perang, terorisme, dan konflik sektarian yang didasarkan pada fundamentalisme.
“Tidak mampu menerima hidup berdampingan secara damai dari kelompok etnis dan agama yang berbeda, gagasan dan budaya yang berbeda,” ujar Paus Fransiskus.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga