JAKARTAVIEW.ID, ARAB SAUDI – Otoritas di Arab Saudi merilis foto-foto hasil olahan khusus dari situs arkeologi terpenting dalam agama Islam yang ada di Masjidil Haram di Mekkah: Ka’bah dan batu hitam-nya atau yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai Hajar Aswad.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi mengambil hingga sebanyak 1.050 foto Batu Hitam dan Ka’bah menggunakan teknologi Fox Stack Panorama. Teknik fotografi dengan fokus panorama bertumpuk ini mengkombinasikan gambar-gambar dengan beragam angle dan fokus untuk menghasilkan satu gambar resolusi tinggi yang paling akurat.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Gambar yang beresolusi 49 ribu megapiksel itu dihasilkan setelah tujuh jam dan membutuhkan proses editing selama seminggu. Ini adalah kali pertama otoritas di dua masjid suci itu mampu menunjukkan batuan itu dengan tingkat detil seperti itu.
“Otoritas tertarik dalam menggunakan teknik foto terbaru tersebut karena nilai penting Hajar Aswad bagi umat Islam,” kata Sultan bin Ati Al-Qurashi, Menteri (Under Secretary General) Badan Proyek dan Studi Rekayasa di Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci tersebut.

Batu hitam kemerahan berbentuk oval Hajar Aswad memiliki diameter 30 sentimeter dan terletak di sudut timur, ada yang menyebut tenggara, Ka’bah. Batu itu ditempatkan 1,5 meter di atas lantai dan memiliki bingkai terbuat dari perak murni sebagai pelindungnya. Ini adalah titik awal dan akhir dari tawaf, mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
Al-Qurashi mengatakan pemerintah ingin mendokumentasikan batu Hajar Aswad dan Ka’bah untuk menunjukkan detil teknis dan dimensi rekayasanya. Gambar yang dihasilkan dicetak menggunakan printer 3D.
“Ini adalah teknik modern yang digunakan untuk pertama kalinya dalam membangun sebuah model yang mensimulasikan secara luar biasa bentuk dan ukuran dari Ka’bah,” kata Al-Qurashi.
Badan Proyek dan Studi Rekayasa menyelenggarakan sebuah pameran virtual untuk memamerkan foto detil Hajar Aswad dan seluruh hasil karya yang dihasilkan dalam sebuah model 3D. Model yang mencakup 123 potongan berbeda asal Museum Arsitektur Dua Masjid Suci itu dianggap replika eksak dari koleksi arkeologis yang ada.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga