JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan dengan tegas bahwa pemerintah tidak antikritik.
Dia meminta masyarakat untuk tidak merasa khawatir atau takut untuk melontarkan kritik kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Selama kritik itu berbasis data, fakta, argumentasi yang kuat pasti akan diterima dan menjadi bahan evaluasi,” kata Donny kepada awak media, 13 Februari 2021.
Salah satu contohnya adalah kritik yang menjadi modal perbaikan kebijakan adalah terkait distribusi bantuan sosial (bansos). Donny mengungkapkan ada beberapa pihak yang menyodorkan data dan fakta bahwa bansos tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Menteri Ekonomi Setuju Pajak Mobil PPnBM 0%
“Ada yang melaporkan bahwa warga yang sudah meninggal tetap dapat bansos, warga yang sudah pindah domisili dapat bansos. Kritik-kritik itu ditindak lanjuti dengan perbaikan oleh pemerintah. Jadi kritik itu diperlukan,” ungkap dia.
Di sisi lain, Donny meminta laporan pihak tertentu atas para kritikus kepada kepolisian tak perlu dirisaukan. Jika kritikus memiliki data dan fakta yang kuat, dipastikan laporan itu akan menguap begitu saja dan tidak akan berujung pada tindakan pidana.
Donny juga memastikan pemerintah tidak terafiliasi dengan pihak-pihak yang kerap melaporkan para kritikus kepada aparat.
“Dalam demokrasi, pasti ada pihak yang mendukung dan anti kepada pemerintah. Kalau pemerintah dikritik, pasti akan ada pendukung yang bereaksi dan itu wajar saja. Itu tidak masalah selama respons mereka tidak berlebihan,” jelasnya.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga