JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Semalam sejumlah massa menggeruduk Kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari Senin (15/3), akhirnya membubarkan diri.
Seperti dilansir dari Antara, massa yang mengatasnamakan diri sebagai mahasiswa itu bubar setelah Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan sejumlah pasukan brigade mobil (Brimob) ke lokasi.
Pasukan Brimob bersenjata itu dikerahkan karena massa menggelar demonstrasi tanpa izin dan berpotensi terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pandemi COVID-19.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, mereka melanggar karena pelaksanaannya pada malam hari, apalagi saat ini ada Covid-19,” ungkap Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Pol Hengki Haryadi saat ditemui di lokasi, pada Senin malam.
Kapolres mengingatkan kepada massa bahwa seluruh masalah dapat diselesaikan menggunakan prosedur yang berlaku.
Sekitar 30 orang yang mengatasnamakan diri sebagai perwakilan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan DPP Partai Demokrat itu sejak pukul 18.30 WIB.
Mereka membubarkan diri pada pukul 20.30 WIB.
Massa menuntut agar Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk mengklarifikasi pernyataannya tentang dukungan dari kelompok mahasiswa terhadap partai tersebut.
Menurut massa, mahasiswa tidak seharusnya dilibatkan dalam kisruh partai politik.
Akibat demo itu, pagar kantor pusat partai ditutup dan dijaga ketat oleh petugas setempat.
Sementara itu, sekitar puluhan polisi juga berjaga untuk mengawal aksi massa dan memastikan arus lalu lintas tidak terganggu.
Sebelumnya, dilansir dari Tribunnews memberitakan bahwa mahasiswa sempat menolak membubarkan diri saat diimbau oleh pihak polisi.
Mereka justru berupaya menutup arus lalu lintas dari arah Cikini menuju Matraman. Mereka juga berteriak hendak bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
“Kami ingin bertemu AHY (Agus Harimurti Yudhoyono),” kata satu dari massa aksi.
Belakangan ini memang terjadi gejolak di partai berlambang Mercy. Sejumlah kader partai itu membelot dan menggelar Kongres Luar Biasa di Deli Serdang yang melahirkan mantan Panglima TNI Moeldoko sebagai ketua umum.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga