JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Filipina mengungkapkan kekhawatirannya mengenai ratusan kapal milisi maritim milik China yang mereka temukan di perairan Laut China Selatan (LCS) pada bulan ini.
Hal tersebut menjadi salah satu contoh ketegangan yang terjadi di perairan strategis itu.
Pada hari Sabtu (20/3) malam, Pasukan Penjaga Pantai dari Filipina melaporkan bahwa mereka menemukan 220 kapal yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Gugus tugas pemerintah Filipina mengatakan bahwa pada tanggal 7 Maret lalu, mereka melihat kapal-kapal tersebut berjajar seperti membentuk sebuah formasi.
Dilansir dari media sosial Twitter milik dari, Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin ditanya apakah akan mengajukan protes diplomatik mengenai kemunculan kapal-kapal tersebut.
“Hanya bila para jenderal meminta saya melakukannya, dalam pengawasan saya kebijakan luar negeri adalah tinju besi angkatan bersenjata,” ungkapnya.
Gugus Tugas Pasukan Nasional untuk Laut Filipina Barat mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai penangkapan ikan dan kerusakan lingkungan di Laut China Selatan.
Mereka juga merasa khawatir dengan risiko terhadap keselamatan navigasi.
Kementerian Luar Negeri China belum merespons permintaan komentar mengenai hal ini.
Panggilan telepon ke Kedutaan Besar China di Manila juga tidak ada yang menjawab.
Pada tahun 2016, pengadilan internasional membantah terhadap klaim China atas 90 persen Laut China Selatan tapi Beijing tidak mengakui putusan tersebut.
Beberapa tahun terakhir, China telah membangun pulau-pulau kecil di perairan tersebut mendirikan jalur udara di beberapa pulau.
Pembangunan tersebut telah memicuh perlombaan pengadaan senjata di kawasan yang mengantisipasi arogansi dari Beijing, terhadap Klaim Laut Cina Selatan.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga