JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memastikan bahwa kapal selam KRI Nanggala 402 yang sempat dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali subsunk alias tenggelam.
Yudo mengatakan bahwakesimpulan tersebut ia dapat dari penemuan berbagai serpihan kapal selam berupa di antaranya serpihan torpedo, spons peredam, alas untuk salat.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Dengan demikian dengan adanya bukti otentik yang kini diyakini. KRI Nanggala sehingga pada saat ini isyaratkan dari submis kita tingkatkan fase subsunk (tenggelam). Di mana pada fase subsunk nanti akan kita siapkan evakuasi medis kepada ABK yang kemunginan masih sehat kita proses berikutnya,” katanya, pada hari Sabtu (24/4).
Kapal selam KRI Nanggala hilang kontak pada Rabu (21/4) sekitar pukul 04.00 WITA atau 03.00 WIB. Sehingga cadangan oksigen mencapai batasnya pada Sabtu (24/4) pukul 03.00 WIB.
Kapuspen TNI, Mayjen Achmad Riad, menyatakan dalam operasi pencarian itu, dikerahkan sebanyak 21 KRI, termasuk kapal selam KRI Alugoro-405 dan KRI Rigel.
Selain itu, pencarian juga dibantu oleh beberapa kapal dari Polri dan Basarnas, serta dari beberapa negara lain seperti Singapura, Malaysia, Australia dan India.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga