JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Pusat Pelaporan dan Pembinaan Keuangan Pertahanan (Puslapbinkuhan) Kementerian Pertahanan menggelar Rekonsiliasi Terpadu (Badan Perencanaan, Logistik, dan Keuangan) Tahunan Kemhan dan TNI Tahun Anggaran 2020 Unaudited, Selasa (9/2).
Kapuslapbinkuhan Kemhan Laksma TNI Agus Supriadi mengungkapkan berdasarkan hasil pengkajian e-Rekon tanggal 5 Februari lalu masih ditemukannya beberapa permasalahan dan ketidakcocokan data.
“Dari rapat ini diharapkan dapat diperoleh kesesuaian data perencanaan, data realisasi anggaran dan data pencatatan barang milik negara yang akurat dan akuntabel untuk mendukung Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2020 Unaudited/Audited yang memadai,” ungkap Agus saat membuka rekonsiliasi di Aula Puslapbinkuhan Lt 16, Gedung AH Nasution, Kemhan, Jakarta dikutip dalam keterangan pers, Selasa (9/2).
Baca Juga: Kapal Selam Jepang Menabrak Kapal Komersil Pada Saat Akan Muncul ke Permukaan
Ia menjelaskan hasilnya akan dituangkan ke dalam Berita Acara Rekonsiliasi (BAR). Ia mengatakan hasil tersebut akan dipergunakan sebagai data dalam menyusun Laporan Keuangan unit Organisasi dan Kemenhan. Diketahui rekonsiliasi tersebut berlangsung selama 3 hari mulai dari 9 Februari sampai dengan 11 Februari 2021.
“Masing-masing UO, dalam mengawal penyusunan Laporan Keuangan, melakukan mitigasi risiko Audit Tahun 2020. Kemudian dari sisi pelaksanaan anggaran Covid-19 dan pertanggungjawaban,” jelas Agus.
Kemudia, hasil tersebut akan disampaikan ke dalam laporan keuangan, serta untuk menepati waktu pelaporan. Agus juga meminta untuk terus menjaga sinergi antara bidang anggaran, logistik, dan bidang keuangan dalam menyelesaikan permasalahan, sehingga diperoleh data yang tepat, akurat dan akuntabel.
Agus juga berharap kepada seluruh peserta untuk mematuhi aturan baru yang sudah diterbitkan oleh pemerintah. Serta digunakan sebagai payung hukum dalam pengelolaan keuangan. Serta juga meningkatkan ketelitian dan kepedulian apabila ditemui perbedaan maupun selisih pada data keuangan.
“Maupun data BMN, sehingga data sumber yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan benar-benar akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Agus. Supriadi.