Kemenkes Tunda Distribusi Vaksin Covid-19 Dari AstraZeneca

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA –  Sejumlah negara Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul ditemukannya sejumlah orang yang mengalami penggumpalan atau pembekuan darah usai divaksin dengan vaksin tersebut.

Untuk di Asia, Thailand pada pekan lalu sempat menunda pemberian vaksin AstraZeneca.

Namun, hari ini diumumkan penggunaan vaksin tersebut diizinkan dan penyuntikan pertama dilakukan pada Selasa (16/3) besok.

Lantas, bagaimana dengan nasib vaksin AstraZeneca di Indonesia?

Indonesia sejauh ini sudah mendapatkan sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Covid-19 dari AstraZeneca yang tiba pada 8 Maret lalu.

Saat ini, vaksin tersebut sedang disimpan di kantor pusat PT Bio Farma di Bandung.

Namun, juru bicara vaksinasi dari Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa, pendistribusian vaksin AstraZeneca untuk sementara ditunda dulu sambil menunggu hasil pencermatan BPOM.

“Kami menunda untuk mendistribusikannya ‘vaksin AstraZeneca’ karena menunggu informasi lebih lanjut dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ungkap Nadia seperti di lansir dari Kumparan, pada hari Senin (15/3).

“Sambil proses quality control kita tunggu info lebih lanjut dari BPOM,” imbuhnya.

Baca Juga:

Vaksin AstraZeneca sebelumnya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM, menyusul dua vaksin lainnya yakni vaksin Sinovac dan vaksin COVID-19 dari bulk Sinovac yang produksi oleh Bio Farma.

BPOM menyatakan bahwa efikasi atau kemanjuran AstraZeneca tercatat hanya sebesar 62,1 persen, atau di bawah Sinovac sebesar 65,3 persen.

Meski begitu, angka ini sudah memenuhi untuk standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni minimal 50 persen.

Juru bicara dari Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, telah menyatakan bahwa sejauh ini vaksin tersebut aman, lantaran risiko penggumpalan darah tak ada dalam daftar efek samping.

“”Hal ini (risiko penggumpalan darah) juga tidak terdaftar sebagai efek samping dari vaksin AstraZeneca. Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia, jenis kelamin, dan golongan lainnya di negara-negara yang menggunakan vaksin AstraZeneca,” jelas Wiku, Jumat (12/3).

Sementara itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin hari ini menyampaikan secara bertahap vaksin AstraZeneca akan tiba di Indonesia hingga mencapai 11,7 juta dosis untuk tahap pertama pada April 2021.

Adanya Penangguhan di Eropa

Beberapa negara di Eropa telah menyatakan akan penghentian sementara penyuntikan dengan vaksin AstraZeneca.

Keputusan ini menyusul dengan dugaan munculnya efek samping yang tidak terduga seperti terjadinya penggumpalan darah.

Tercatat sudah ada beberapa negara di diantaranya Denmark, Norwegia, dan Irlandia yang telah menghentikan sementara vaksin dari AstraZeneca tersebut. Dan hari ini disusul oleh Belanda, yang berimbas pada tertundanya program vaksinasi mereka.

Perusahaan AstraZeneca baru-baru ini mengeluarkan laporan untuk peninjauan kembali data keamanan dari orang-orang yang divaksin dengan vaksin buatan mereka. Hasilnya, tidak ada bukti vaksin AstraZeneca meningkatkan risiko pembekuan darah.

“Peninjauan yang cermat terhadap semua data keamanan yang tersedia, lebih dari 17 juta orang yang divaksinasi di Uni Eropa dan Inggris dengan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam atau trombositopenia, pada kelompok usia yang ditentukan, jenis kelamin, kelompok atau di negara tertentu,” tulis dari pernyataan perusahaan tersebut.

Lainnya:

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -