Kapal Selam Jepang Menabrak Kapal Komersil Pada Saat Akan Muncul ke Permukaan

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa Kapal Selam Soryu terlibat insiden tabrakan dengan kapal komersial Ocean Artemis saat muncul di lepas pantai Pasifik, kemarin. Insiden kecelakaan itu terjadi di lepas pulau utama Shikoku di Jepang selatan.

Kapal selam Soryu itu menggores lambung kapal saat akan muncul ke permukaan laut. “Sangat disayangkan kapal selam MSDF bertabrakan dengan sebuah kapal komersial,” ungkap Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi seperti dikutip dari CNN, Selasa, 9 Februari 2021.

Tiga dari awak kapal selam menderita luka ringan. Gambar dari Penjaga Pantai Jepang menampilkan kapal itu mengalami kerusakan di bagian yang mirip sayap di bagian menara komando.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, peralatan komunikasi di kapal selam itu mengalami kerusakan meski masih bisa dioperasikan.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir Prancis FS Emeraude Melintas di Selat Sunda

Sementara itu, kapal induk Ocean Artemis yang terdaftar di Hong Kong dilaporkan tidak mengalami kerusakan.

Soryu adalah kapal selam Jepang bermesin diesel listrik yang pertama di kelasnya. Kapal ini berbobot sekitar 3 ribu ton dan memiliki awak kapal sekitar 65 orang.

Bradley Martin, seorang analis RAND Corp dan mantan kapten Angkatan Laut AS yang menganalisisa gambar kerusakan, menyampaikan bahwa dampak dari tabrakan akan membatasi kemampuan kapal selam.

“Saya tidak akan menyebut kerusakan itu kecil. Kapal selam tidak bisa menyelam dan tidak bisa berkomunikasi,” ucap Martin

Insiden itu terjadi hampir 20 tahun setelah kapal selam bertenaga nuklir AS secara tidak sengaja menabrak dan menenggelamkan kapal penangkap ikan milik Jepang hingga menewaskan sembilan orang awak kapal, termasuk empat siswa sekolah menengah, di dekat Honolulu.

Pada saat itu USS Greeneville sedang melakukan demonstrasi darurat di permukaan untuk tamu sipil di atas kapal ketika kapal tersebut berada di bawah kapal Jepang, Ehime Maru, pada 9 Februari 2001. Kapal pelatihan perikanan, yang membawa siswa dan guru dari sebuah sekolah menengah perikanan di Uwajima, Jepang, tenggelam dalam beberapa menit. Penyelam berhasil menyelamatkan 26 orang.

Angkatan Laut AS harus membayar total US$ 16,5 juta sebagai kompensasi kepada para korban dan keluarga mereka yang meninggal. Komandan dari kapal selam, Scott Waddle, dinyatakan bersalah karena dianggap melalaikan tugas dan lalai membahayakan kapal oleh penyelidikan pengadilan militer dan dipaksa untuk pensiun.

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -