JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini sedang mengupayakan untuk di lakukan perubahan model bisnis kepada Perum Produksi Film Negara (PFN).
Perusahaan ini nantinya akan dialihkan menjadi perusahaan pembiayaan film dan akan disinergikan dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa perubahan bisnis ini dilakukan untuk memperkuat perusahaan itu sendiri, sehingga nantinya PFN bisa bersinergi dengan banyak rumah produksi film di Indonesia.
Sedangkan Telkom nantinya akan berperan sebagai pembeli film tersebut. Sehingga nantinya ada kerja sama Telkom dengan sejumlah penyedia – penyedia layanan over the top (OTT).
“PFN kita sedang coba rubah jadi lembaga pembiayaan film dan konten. Karena kalau PFN bikin film juga ya sama aja bohong. Tetapi sinergitas PFN sendiri harus didukung oleh BUMN lainnya contohnya Telkom, karena sekarang eranya sudah Netflix, Disney Hotstar, apalah semua,” ungkap Erick Thohir seperti dilansir dari CNBC dalam Rapat Kerja Hipmi, di Kempinski Hotel, Jakarta, Jumat (5/3).
Selain itu, perubahan bisnis PFN ini juga dilakukan untuk mendukung industri perfilman dalam negeri dengan menyediakan pembeli dari film-film tersebut.
“Anda lembaga pembiayaan, anda harus bersinergi dengan komunitas yang ada di Indonesia yang biasa bikin film atau konten. Tetapi ada market driven-nya dan pembeliannya, Telkom. Karena kalau tidak ga balik modal itu semua. 10 kali bikin film, 9 gagal 1 untung, mana ada bank yang mau biayain. Hal ini insurance dengan ekspansi pasar, infra yang ada di Telkom dan Telkomsel,” jelasnya.
Selain itu, Erick juga menyampaikan bahwa saat ini kementerian tengah berupaya untuk melakukan transformasi bisnis untuk Telkom dan juga Telkomsel.
Telkom saat ini dinilai tak hanya bersaing di bidang infrastruktur telekomunikasi, namun juga harus masuk ke dalam bisnis jasa lainnya seperti penyedia data center hingga cloud (komputasi awan).
“Kita sedang rubah bisnis model Telkomsel juga. Supaya ini menjadi pemain yang berbeda, jangan jadi Telkomsel di bisnis telko yang sunset, kita harus rubah juga,” jelas Erick Thohir.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga