JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, bahwa di Hannover Messe 2021, Indonesia akan menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah bertransformasi ekonomi menuju kepada industri 4.0 berbasis riset dan inovasi.
Maka sebagai Partner Country dalam pameran teknologi tersebut, negeri ini mengusung tema ‘Making Indonesia 4.0’.
Pemerintah Indonesia, lanjutnya, juga ingin berbagi kepada dunia mengenai peta jalan atau roadmap penerapan industri 4.0 di tanah air. Sekaligus pencapaian dalam implementasinya yang difokuskan pada tujuh sektor prioritas, yakni elektronik, kimia, otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, serta farmasi dan alat kesehatan.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Ia menjelaskan, bahwa pada sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing. Revolusi industri keempat yang merupakan perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, kecerdasan buatan, dan manusia, memberikan perubahan besar dalam sektor itu.
“Kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan dan farmasi merupakan hal penting, terlebih dalam kondisi kedaruratan kesehatan seperti saat ini. Sektor tersebut masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19 pada saat sektor lain terdampak berat,” jelas Menko Airlangga dalam pidatonya secara virtual di Hannover Messe 2021 seperti dikutip dari Republika.
Hannover Messe diyakini akan memberikan dampak optimisme bagi dunia usaha untuk menjaring investor skala global. Pada sektor perdagangan, para pelaku usaha pun dapat memperoleh kesempatan mendapatkan mitra demi memperluas ekspornya.
Dalam pameran itu, ada 156 pelaku industri dari Indonesia yang akan berpartisipasi. Sebanyak 54 di antaranya berasal dari sektor industri logam, mesin dan alat transportasi dan elektronika. kemudian ada sebanyak 63 startup asal Indonesia yang akan berpartisipasi.
Setiap tahunnya, Hannover Messe dihadiri rata-rata 225 ribu pengunjung yang merupakan perusahaan dari seluruh dunia. Hanya saja pada tahun ini, pameran Hannover Messe diperkirakan akan menarik 1 juta pengunjung.
“Karena tahun ini pameran dilaksanakan secara daring sehingga dapat menjangkau target peserta yang lebih banyak,” ujarnya.
Semula Indonesia akan menjadi Partner Country Hannover Messe pada 2020 lalu, namun terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19.
Selain penyelenggaraan pada tahun ini, Indonesia juga akan kembali tampil sebagai Partner Country Hannover Messe yang rencananya akan diselenggarakan secara hybrid pada tahun 2023 mendatang.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga