JAKARTAVIEW.ID, – Setelah memutuskan ke luar dari kolaborasi di OpenAI, Elon Musk kini mendirikan perusahaan baru miliknya sendiri yang mendedikasikan diri untuk kecerdasan buatan (AI). Diberi nama X.AI, perusahaan yang memiliki domain di Nevada itu telah berdiri sejak bulan lalu.
Kepemimpinan di X.AI saat ini diisi Elon Musk sebagai direkturnya dan Jared Birchall terdaftar sebagai sekretaris perusahaan. Kabar lain menyebutkan, Musk telah mendirikan bisnis terbarunya tersebut pada 9 Maret 2023.
Rumor tentang Elon Musk memulai perusahaan AI telah beredar selama berhari-hari, dengan laporan dari media massa yang mengungkapkan bahwa bos di Tesla dan SpaceX serta Twitter itu telah membeli ribuan unit pemrosesan grafis (GPU) untuk menggerakkan produk AI generatif yang akan datang.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Ramai dilaporkan juga bahwa Elon Musk berencana membuat perusahaan AI untuk bersaing dengan OpenAI yang didukung Microsoft. Musk bahkan diberitakan mencari dana dari investor SpaceX dan Tesla untuk memulai perusahaan tersebut.
Saat wawancara di Twitter Spaces, Elon Musk sudah sempat ditanya tentang semua GPU yang dibeli, namun miliarder itu tidak menyebutkan rencananya untuk membangun perusahaan AI. Adapun nama X.AI diklaim cocok dengan jenama X Corp.
Kabar X.AI datang meski Elon Musk sebelumnya secara terbuka menentang OpenAI, organisasi AI yang ikut ia dirikan pada 2015 tetapi meninggalkannya pada 2018. Baru-baru ini dia menandatangani surat yang menyerukan jeda pada “eksperimen AI raksasa”.
Dalam beberapa bulan terakhir, OpenAI telah menjadi nama yang sangat dikenal di belakang teknologi chatbot AI, ChatGPT dan pengembangannya hingga GPT-4. OpenAI pula yang ikut bertanggung jawab memulai dorongan Microsoft dan Google saat ini untuk mengintegrasikan alat AI lebih dalam ke banyak produknya.
LAINNYA:
- Akibat Sita Ratusan Jam Bertema LGBT, Malaysia Digugat Produsen Jam Swatch
- Elon Musk Ikut Soroti Bahan Bakar Air
- Rusia di Ambang Perang Saudara, Tentara Bayaran Grup Wagner Rusia Memberontak
- WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan
- Taiwan dan China Semakin Membara Indonesia Siapkan Rencana Darurat Evakuasi WNI