Eks Komandan Kapal Selam Nuklir Inggris: Jika Sesuatu Terjadi, KL Nanggala-402 Mustahil Ditemukan

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Mantan komandan Kapal selam nuklir Inggris Ryan Ramsey ikut berkomentar terkait dengan kapal selam Nanggala Indonesia yang hilang kontak di Perairan Bali. KRI Nanggala-402 masih dalam pencarian hingga hari ini.

“Jika sesuatu telah terjadi, sangat tidak mungkin Nanggala-402 akan ditemukan,” katanya kepada The Sun, Kamis (22/4/2021).

“Fakta bahwa ia tidak menyentuh dasar, selama jendela komunikasi rutin juga menunjukkan bahwa ia telah tersesat,” ujarnya.

Ramsey mengatakan, bahwa biasanya jika terjadi masalah, kapal akan langsung muncul ke permukaan. Jadi, entah kenapa kapal tersebut tidak dapat muncul ke permukaan atau sesuatu yang sangat dramatis telah terjadi secara instan kepada kapal tersebut.

BACA JUGA:

Tipe kapal selam yang hilang kontak pada hari Rabu tersebut adalah kapal selam buatan Jerman yang telah melayani lebih dari selusin Angkatan Laut di dunia selama setengah abad terakhir ini.

KRI Nanggala-402 yang mempunyai bobot seberat 1.300 ton adalah kapal selam tempur bermesin diesel-listrik Type 209. Pembangunannya dimulai pada tahun 1978 dan Indonesia menerima pengiriman pada bulan Oktober 1981.

“Itu adalah kapal selam klasik,” kata Wakil Laksamana Angkatan Laut Prancis Antoine Beaussant dilasir dari AFP. “Itu memiliki tingkat keselamatan turun 250 meter, dan jika turun ke kedalaman 700 meter kemungkinan akan putus,” katanya lagi.

KRI Nanggala dimodernisasi kembali pada tahun 1989 di Jerman dan kemudian pada tahun 2012 dilakukan di Korea Selatan, dengan sebagian strukturnya diganti dan ditingkatkan ke sistem propulsi, sonar, dan persenjataannya.

Melansir dari laporan laman berita Janes yang berspesialisasi dalam informasi militer—, Angkatan Laut Indonesia memiliki kapal selam lain dengan model yang sama juga, KRI Cakra.

Selain itu juga memiliki tiga model Type 209 dengan transfer teknologi yang dibangun baru-baru ini di Korea Selatan dan Indonesia.

Pada tahun 1993 Indonesia juga memperoleh 39 kapal bekas bekas Angkatan Laut Jerman Timur. Dikembangkan pada 1960-an untuk menggantikan kapal era Perang Dunia II, Type 209 tidak pernah digunakan oleh Jerman tetapi menikmati kesuksesan sebagai ekspor dengan 61 dijual ke lebih dari selusin negara termasuk Yunani, India dan Turki.

Argentina mengerahkan Type 209 selama Perang Falklands melawan Inggris. Mesir akan menerima kapal keempat, Type 209/1400 yang dibangun di galangan kapal Jerman tempat kapal itu dikembangkan, yang sekarang dimiliki oleh raksasa industri Thyssenkrupp.

Perusahaan tersebut mengatakan pada situs webnya bahwa Type 209 terinspirasi oleh kapal selam pascaperang Angkatan Laut Jerman, tetapi diperbesar untuk dapat beroperasi di perairan yang lebih dalam dan membawa lebih banyak peralatan.

Laporan dari berita AFP menyebutkan bahwa Type 209 adalah kapal selam non-nuklir terlaris di dunia Barat.

LAINNYA:

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -