JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memproses kasus dugaan korupsi pembelian lahan untuk program rumah DP 0 persen.
DPRD DKI akan meminta penjelasan dari manajemen Perumda Sarana Jaya terkait kasus dugaan korupsi tersebut.
“Kami di DPRD ingin minta penjelasan (terkait kasus) saja,” kata Taufik seperti dilansir dari MNC, Selasa (16/3/2021). DPRD DKI, lanjut Taufik, telah menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk memproses kasus tersebut.
Baca Juga:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Kami berharap KPK bisa mengungkap hingga akar-akarnya. Saya kira itu ya kita serahkan sepenuhnya,” katanya.
Taufik mengatakan bahwa, kasus tersebut menjadi pelajaran dan evaluasi bagi semua pihak.
Terlebih dalam penggunaan anggaran yang ada. Semua harus melalui mekanisme yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan.”Nah ini kan siapa yang bertanggung jawab? ya penggunanya. Ya si Yorry itu,” ujar Taufik.
Sebelumnya diberitakan bahwa Komisi B DPRD DKI Jakarta dengan Perumda Pembangunan Sarana Jaya ditunda lantaran BUMD tersebut belum menyiapkan data-data yang dibutuhkan terkait materi pembahasan.
Hal itu untuk menghindari asumsi dan prasangka atas perkara tersebut.
“Kami memutuskan untuk menunda rapat ini, meneruskannya kembali dua pekan dari sekarang untuk mendapatkan data-data yang akurat,” kata Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz di kantornya, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Sebelumnya, Direktur Utama Perumda Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan ditetapkan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pembelian lahan untuk program rumah DP Rp0.
Setelah menyandang status sebagai tersangka, jabatan Yoory langsung dinonaktifkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.
Sedangkan posisi Yoory di Sarana Jaya diisi oleh pelaksana tugas (Plt) Indra Sukmono Arharrys.
Lainnya:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga