JAKARTAVIEW.ID, INDIA – Suasana penanganan Covid-19 di India tengah mencekam lantaran lonjakan kasus positif yang mencapai satu juta dalam waktu seminggu.
Alhasil, sistem kesehatan India ambruk dan tidak berdaya. Hal tersebut membuat warga India berbondong-bondong mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 secara online.
“Situasinya mengerikan, benar-benar mengerikan, semua orang ketakutan, bisa jadi saat saya berbincang dengan seseorang hari ini, orang tersebut besok tidak bisa bertemu karena positif Covid-19,” ujar Manoj Garg salah seorang warga New Delhi, mengutip dari laman berita Channel News Asia, pada hari Kamis (29/4/2021).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Jutaan warga India berjuang keras untuk mendaftar vaksinasi massal yang akan dimulai pemerintah setempat akhir pekan ini.
Menurut Menteri Delhi, Arvind Kejriwal pada gelombang kedua dari tsunami Covid-19 ini, orang yang sakit Covid-19 cenderung lebih parah dan lebih lama untuk sembuh sehingga semakin mengancam sistem kesehatan di India.
“Gelombang saat ini sangat berbahaya. Ini sangat menular, dan mereka yang tertular tidak bisa pulih dengan cepat. Dalam kondisi ini, bangsal perawatan intensif sangat dicari,” terangnya.
Pendaftaran program vaksinasi massal akan dibuka pada hari Rabu mendatang terhadap semua orang yang berusia 18 tahuh ke atas, dan penyuntikkan dimulai pada Sabtu, 1 Mei 2021 mendatang.
Sayangnya, India sebagai salah satu negara produsen vaksin terbesar di dunia belum memiliki stok yang mencukupi untuk lebih dari 600 juta warganya. Padahal penyuntikkan vaksin pada orangtua dan orang dengan penyakit komorbid masih sedang dilakukan.
Banyak orang yang mencoba mendaftar tapi mengeluh tidak bisa, alias gagal untuk mendapatkan slot penyuntikkan vaksin. Bahkan situs pendaftaran online tidak bisa diakses akibat dari banyaknya warga yang mendaftar.
“Mereka (pemerintah) memberi tahu kami bahwa suntikan tidak tersedia, karena vaksin belum ada,” ujar Pushpa Goswami salah satu penduduk Bumbai yang sudah berusaha mendaftar sejak tiga hari lalu.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga