Diet Kalian Tidak Pernah Terwujud? Coba deh Diet ‘Psikologi’ ini

Must Read

JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Sebagian besar dari program diet, selain membangun pola makan yang lebih sehat, juga tentu menawarkan “jalan” untuk dapat menurunkan berat badan ke level ideal.

salah satu program diet yang belakangan mulai populer adalah Noom.

Lantas apa sih Noom?

Pola diet bernama Noom ini memegang pemahaman, psikologi perilaku adalah kunci utama dalam membantu orang menurunkan berat badan, termasuk untuk mereka yang sering gagal dengan dietnya.

Psikologi perilaku yang diterapkan pada dalam diet tersebut bertujuan untuk memahami hubungan dan pola perilaku berbagai faktor yang dapat memengaruhi bertambahnya berat badan kalian.

Hal tersebut terutama berlaku kepada akses terhadap makanan yang tidak sehat.

Sebuah penelitian yang dilakukan telah melihat keefektifan dari metode diet Noom dalam hal penurunan berat badan.

Namun, masih jauh untuk mengatakan bahwa diet ini lebih berhasil daripada program lainnya.

Tetapi, teknik psikologi perilaku memang dapat kalian terapkan dalam keberhasilan untuk program penurunan berat badan.

Mau tahu apa saja yang bisa kita pelajari pada penerapan diet Noom? Berikut kami ulas, tiga tips diet dengan menggunakan teknik psikologi perilaku.

BACA JUGA:

1. Penetapan tujuan

Banyak dari program penurunan berat badan dimulai dengan meminta orang untuk menetapkan tujuan mereka.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa, menciptakan “tujuan” sebenarnya memotivasi kita untuk mengubah perilaku diri.

Tidak peduli apakah tujuan kita adalah untuk menurunkan sejumlah berat badan, makan lebih sehat, atau berolahraga lebih rutin

Tetapi, karena aktivitas fisik semata tidak mungkin menyebabkan penurunan berat badan secara signifikan, maka kombinasi dalam tujuan menjadi paling efektif membuat orang lebih termotivasi.

Lalu, sebenarnya ada berapa banyak tujuan yang harus ditetapkan oleh seseorang dalam menjalankan program diet ini?

Sebuah studi menemukan bahwa, penetapan tujuan yang sering atau lebih cenderung menerapkan perubahan dapat menurunkan berat badan dengan lebih mudah.

Meski begitu, tidak ada bukti pasti mengenai jumlah tujuan yang akan ditetapkan.

Sebelumnya, ada anggapan bahwa tujuan yang ditetapkan haruslah lebih spesifik. Misalnya, bertujuan untuk menurunkan 0,4 kilogram seminggu, sampai kita kehilangan sembilan kilogram berat tubuh.

Hasil penelitian yang lebih baru -ternyata, mengungkapkan hal tersebut tidaklah benar.

Kita bisa menetapkan tujuan apa pun seperti hanya menjadi lebih aktif daripada memiliki target tertentu.

Sementara itu, satu riset menyimpulkan, penetapan tujuan efektif ketika tujuan itu menantang, ditetapkan secara publik, dan merupakan tujuan kelompok.

Penelitian lain juga menemukan, orang yang memiliki tujuan besar akan kehilangan lebih banyak berat badan daripada mereka yang memiliki tujuan yang lebih kecil.

2. Pemantauan diri

Sementara Melansir dari Kompas.com, Pemantauan diri adalah salah satu strategi paling efektif dari bidang psikologi perilaku untuk menurunkan berat badan.

Pendekatan tersebut juga termasuk dalam sebagian besar program manajemen berat tubuh.

Pemantauan diri bekerja dengan membuat kita menjadi lebih sadar tentang apa yang kita konsumsi dan apa yang terjadi dengan berat badan kita.

Pada gilirannya, aspek ini dapat membantu kita menghindari makan berlebihan dan makanan tidak sehat yang memanjakan lidah.

Orang yang berhasil menurunkan berat badan dan juga mampu mempertahankannya pasti telah melakukan pemantauan diri secara teratur.

Sebuah penelitian menunjukkan, pemantauan diri dapat dilakukan dengan menimbang berat badan setidaknya sekali seminggu atau bahkan setiap hari.

Selain menimbang berat badan, kita perlu mencatat apa yang kita konsumsi karena keduanya sangat penting dan terbukti berhasil.

Triknya di sini adalah menemukan cara mudah untuk melakukan program diet, sehingga kita tidak hanya dapat menurunkan berat badan saja tetapi juga mempertahankannya.

Jika kita merasa tidak memiliki waktu untuk mencatat semua jenis makanan, cobalah untuk mencatat makanan yang dikonsumsi saat pertama kali menurunkan berat badan.

Setelah itu kita bisa menimbang agar sesuai target. Apabila berat badan kembali naik, maka catatlah kembali apa yang kita makan.

Memang, ada kekhawatiran bahwa melacak berat badan dan diet dapat membuat kita obsesif, sehingga menyebabkan gangguan pada pola makan.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa, pemantauan diri tidak memiliki efek yang buruk. Secara keseluruhan, pemantauan diri mungkin tidak berhasil untuk beberapa orang, tetapi terbukti bermanfaat bagi banyak orang.

3. Dukungan sosial

Strategi ketiga adalah mendapatkan umpan balik dan dukungan dari teman, keluarga atau pengawas program diet kalian.

Penelitian menunjukkan bahwa, orang-orang yang menghadiri program penurunan berat badan dengan teman atau anggota keluarga cenderung lebih taat dalam program diet mereka.

Mereka juga terbukti menurunkan lebih banyak berat badan.

Tampaknya, mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat lebih penting daripada hanya memiliki motivasi dalam menurunkan berat badan.

Sebagian besar program penurunan berat badan yang menggunakan strategi ini juga mengungkapkan keberhasilan dari program diet mereka.

Tapi perlu kalian ingat, kunci utama dari kesuksesan sebuah diet adalah ketika kita menemukan program yang sesuai untuk kita, dan bagaimana kita mau menaatinya dengan baik.

LAINNYA:

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest News

Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak

JAKARTAVIEW.ID, - PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mencatat kenaikan jumlah penumpang pada 2 stasiun yang terintegrasi dengan...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -