JAKARTAVIEW.ID, TAIPE – Taiwan meluncurkan kapal perang amfibi terbaru pada hari Selasa yang dapat digunakan untuk mendaratkan pasukan dan akan meningkatkan jalur pasokan ke pulau-pulau rentan di lepas pantai Tiongkok dan di Laut China Selatan.
Yu Shan berbobot 10.600 ton, dan dijuluki seperti nama gunung tertinggi di Taiwan, adalah bagian terbaru dari program ambisius Presiden Tsai Ing-wen untuk memodernisasi angkatan bersenjata di tengah tekanan dari Tiongkok, yang mengklaim bahwa pulau itu sebagai miliknya.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Dibangun oleh CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara, kapal itu akan mulai beroperasi tahun depan, dan akan dipersenjatai dengan meriam untuk digunakan melawan target udara dan darat, rudal anti pesawat dan anti pesawat jarak dekat Phalanx berdaya tembak cepat dan senjata anti rudal.
Saat meresmikan pemberian nama kapal baru di kota pelabuhan selatan Kaohsiung itu, Tsai mengatakan kapal itu mewakili “tonggak” dalam rencana pembangunan kapal perang asli Taiwan.
“Saya yakin kapal ini pasti akan memperkuat kemampuan angkatan laut untuk memenuhi misinya dan semakin memperkuat pertahanan kita,” katanya.
Ketua CSBC Cheng Wen-lung mengatakan, bahwa selain menjadi kapal perang amfibi, dengan ruang untuk kapal pendarat dan helikopter, kapal itu akan digunakan untuk mengangkut barang-barang milik Taiwan di Laut Cina Selatan yang disengketakan dan pulau-pulau lepas pantai Taiwan.
“Selama masa perang kapal itu akan memiliki misi perang amfibi, membawa bala bantuan dan pertempuran untuk merebut kembali pulau-pulau lepas pantai,” tambahnya.
Kapal tersebut memiliki “eksterior tersembunyi” dan proteksi denyut elektromagnetik, kata Cheng.
“Kapal Itu bisa melakukan berbagai misi pertempuran sendiri di laut untuk waktu yang lama.”
Sementara angkatan udara Taiwan mendapat keuntungan dari alutsista seperti F-16 baru dan yang telah ditingkatkan kemampuannya, angkatan laut adalah fokus Tsai berikutnya, dengan kapal selam yang diproduksi dan diluncurkan tahun lalu dari armada korvet siluman yang sangat cepat bermanuver.
Korvet kelas Tuo Chiang yang baru itu telah dijuluki oleh angkatan laut Taiwan sebagai “pembunuh kapal induk” karena dilengkapi dengan rudal anti-kapal itu. Kapal perang ini juga dapat membawa rudal anti pesawat Sky Sword.
Tsai telah memperkuat industri persenjataan dalam negeri untuk mencoba membuat Taiwan semandiri mungkin.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga