JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji bila ia terpilih kembali tidak akan membiarkan Palestina merdeka.
Dilansir dari Situs berita Panet, melaporkan bahwa Netanyahu menekankan ia yakin perdamaian di Timur Tengah dapat dicapai dengan membuat kesepakatan dengan para negara-negara Arab.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Dilansir dari Middle East Monitor pada hari Rabu (24/3) dan menurut situs berita Quds Net News pernyataan Netanyahu tersebut disampaikan untuk menarik suara dari pemilih Arab-Israel dalam pemilihan umum di Israel.
Israel telah menggelar pemungutan suara keempat dalam dua tahun terakhir ini.
“Saya pikir tidak ada hubungannya dengan Palestina, tapi kami memiliki hubungan dengan Otoritas Pelestina mengenai vaksinasi Covid-19 kami harus bekerja sama dengan bertanggung jawab mengenai hal ini kami kami tinggal di wilayah yang sama,” kata Benjamin Netanyahu.
Negara-negara Arab ingin berdamai dengan Israel berdasarkan Inisiatif Perdamaian Arab yang menetapkan pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Inisiatif itu akan menjadi solusi bagi pengungsi Palestina dan normalisasi hubungan dengan Israel kedepannya.
Sementara dilansir dari Channel News Asia, Netanyahu, bersumpah tidak akan membiarkan Palestina mendirikan ibukota di sektor timur kota dan berjanji untuk membangun “ribuan” dari rumah pemukim baru.
Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibukota negaranya, dan pembangunan pemukiman akan terus berlanjut.
Sepanjang kampanye, Netanyahu telah berulang kali menuduh para pemimpin Uni Zionis Yitzhak Herzog dan mantan negosiator perdamaian Tzipi Livni sebagai orang yang paling siap untuk meninggalkan klaim Israel atas Jerusalem sebagai ibukota.
“Pemerintahan kami akan terus mengupayakan penyatuan seluruh wilayah Yerusalem (untuk Israel), sehingga tidak mungkin terpecah-pecah lagi,” kata Benjamin kemarin ketika bertandang ke pemukiman Yahudi di timur Yerusalem.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga