JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Waspada aksi pencurian sepeda motor yang kian marak terjadi menjelang hari Lebaran. Tak cuma beraksi di lokasi yang sepi, si maling motor biasanya juga nekat melakukan aksinya di lokasi ramai pada siang hari.
Beberapa pabrikan sudah membekali sistem keamanan lebih pada sepeda motor, misalnya kunci immobilizer, security alarm, keyless, dan opsi mengunci setang ke arah kanan.
Nah untuk opsi mengunci setang ke arah kanan umumnya ada pada produk dari pabrikan motor Honda. Semua produknya mulai dari bebek sampai jenis sport bisa melakukan hal tersebut.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Tapi apakah benar solusi mengunci setang ke kanan ampuh dari tindak pencurian? Mari kita cari tau bersama-sama.
Mukti, Instruktur Technical Service Function (TSF) dari main diler motor Honda Wahana mengatakan bahwa mengunci setang ke arah kanan tak menjamin motor akan aman dari aksi pencurian.
“Ketika parkir membalikkan setang motor ke arah kanan bisa menambah waktu pencurian namun tetap dapat diakali oleh pencuri,” jelas Mukti.
Secara garis besar, mengunci setang ke arah kanan hanya akan memperlambat aksi si maling ketika melakukan aksinya itu. Masalahnya kunci leter T yang biasa digunakan untuk mencuri akan sulit masuk ke lubang kunci karena ruang yang terbatas.
Nah si pencuri akan membutuhkan waktu lebih lama atau bisa saja gagal karena telah kepergok lebih dulu oleh orang.
Pakai semua fitur keamanan yang sudah diberikan pabrikan
Instruktur Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu juga mengatakan hal yang sama. Mengunci setang motor ke arah kanan bisa memperlambat waktu pencuri, tapi bukan terhindar dari pencurian.
“Kita melihat karakter atau fasilitas yang ada di kendaraan. Itu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, bukan asal taruh lalu parkir saja,” kata Jusri seperti dikutip dari Kumparan, Senin (19/4).
Maka dari itu, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi peluang dan menambah tingkat kesulitan. Jusri bilang, tak ada salahnya untuk menambah pengaman tambahan seperti kunci roda, alarm, dan paling penting peka ketika memarkir kendaraan.
“Semua fitur yang ada di motor tidak menjamin dari pencurian. Yang harus dilakukan adalah menerapkan safety riding dan security riding,” pungkasnya.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga