JAKARTAVIEW.ID, AMERIKA – Pemerintah Amerika Serikat akan menjual dua UNIT kapal patroli bekas ke Indonesia. Kedua kapal tersebut sebelumnya dioperasikan oleh US Coast Guard Cutter atau armada penjaga pantai Amerika Serikat.
Dikutip dari laman berita Fox News, dua kapal patroli yang akan dijual oleh AS ke Indonesia itu adalah USGCG Adak dan USGCG Aquidneck.
Mengutip seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, Fox News melaporkan bahwa penjualan kedua kapal itu merupakan kebijakan pemerintahan dibawah Presiden Amerika Sebelumnya Donald Trump, sebelum dia lengser pada tahun lalu.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut, pemerintahan Presiden Joe Biden pun, pada Jumat (2/4) lalu melaporkan ke Kongres AS tentang rencana penjualan kedua kapal ini. Penjualan alutsista ini dilakukan dalam kerangka kerja sama pertahanan kedua negara, yang disebut Excess Defense Articles.
“Penjualan dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik, termasuk pertahanan nasional Indonesia dan penanggulangan pembajakan,” tulis Fox News mengutip pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu dilansir dari The South China Morning Post (SCMP) menulis, bahwa pemberitahuan soal penjualan kedua kapal patroli tersebut oleh Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS ke Kongres, tanpa menyebutkan harga karena dirahasiakan.
Sesuai peraturan yang berlaku di AS, penawaran resmi kedua kapal tersebut akan dilakukan selama 30 hari setelah pemberitahuan kepada Kongres. Artinya, tindak lanjut rencana transaksi akan dilakukan di awal Mei 2021 ini.
SCMPÂ mengaku mengonfirmasi kabar ini ke pihak TNI Angkatan Laut, namun belum mendapatkan respons.
Sementara itu dikutip dari laman resmi USCGC, Adak yang diambil dari nama sebuah pulau di Alaska, telah bergabung sebagai kapal patroli maritim AS sejak tanggal 18 Agustus 1989. Kapal ini juga dianggap berjasa melakukan evakuasi warga, saat serangan teror 9/11 terjadi pada tanggal 9 September 2001.
Hal ini membuat rencana penjualan USCGC Adak memicu polemik, karena sebagian anggota Kongres dan masyarakat menganggap kapal itu punya nilai sejarah untuk tetap dipertahankan berada di Amerika Serikat. “Ide menjual Adak ke negara asing, terutama sekarang menjelang peringatan 20 tahun 9/11, tidak masuk akal,” kata anggota Kongres dari Partai Republik yang mewakili New York, Lee Zeldin.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga