JAKARTAVIEW.ID, JAKARTA – Air mata SW (52), ibu dari Lukman, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar terus mengalir. SW kaget anak sulungnya itu jadi pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
“Tidak terbayang wajahnya di mukaku saat pergi. Jadi sudah agak lain memang,” ujar SW, Dilansir dari Berita kumparan, pada hari, Selasa (30/3).
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
SW saat ditanya-tanya terkait anaknya itu lebih banyak menangis. Sudah hampir dua hari matanya sembab. Dialiri terus air mata yang tak henti-hentinya mengucur karena mengingat anaknya menjadi pelaku Bom bunuh diri.
Bahkan yang membuat SW ini lebih kaget, Lukman menjadi pelaku bom bunuh diri bersama istrinya, yang berinisial YSF.
SW tidak menaruh curiga kepada Lukman terkait aksinya terseubt dalam melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral. SW mengatakan pada Minggu (28/3) pagi, Lukman sempat pamit kepadanya.
Lukman dan YSF ini diketahui mengontrak rumah di sekitar kediaman orang tuanya Jalan Tinumbu. Menurut SW, dia kaget Lukman dan YSF datang pagi-pagi.
“Pagi, jam 7 dia (Lukman) datang di sini (rumah) pamit,”kata SW kepada kumparan saat ditemui di kediamannya, Jalan Tinumbu Makassar, Selasa (30/3).
Kedatangan Lukman pada pagi itu, sempat membuat SW kaget dan heran. Karena Lukman datang dan langsung memeluk SW.
Selain itu, Lukman juga mencium tangan dan kening ibunya, sembari mengucapkan pamit keluar untuk jalan-jalan bersama istrinya.
“Saat datang, dia cium tanganku, keningku dan peluk. Dia bilang, ‘mama mauka dulu pergi nah, jalan-jalan. Jadi saya bilang mauko pergi mana. Bukan bilang curiga ya. Tapi ini anak tiba-tiba cium dan peluk. Dia sendiri datang pamit,” ucapnya.
Selain pamit, L juga sempat menitip atau menyimpan kunci rumah dan dompetnya di rumah orang tuanya tersebut. Setelah itu, pelaku langsung pulang ke rumah kontrakannya.
“Tidak terbayang wajahnya di muka ku saat pergi. Jadi sudah agak lain memang,” kata SW sembari air mata menetes di pipinya.
Diakui, aksi bom bunuh diri yang dilakukan anak dan menantunya baru diketahui pada malam hari. Bahkan, SW masih sempat pergi menjual makanan. Dia mengetahui hal tersebut setelah datang polisi dan juga disampaikan oleh saudaranya.
“Saya sempatja menjual. Malampi baru saya tahu. Kalau Lukman yang bom bunuh diri. Apalagi ada polisi yang tanyakan nama asli istri Lukman. Dan kita cuma tahunya, Dewi,” jelasnya.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga