JAKARTAVIEWID, – Dinas Perhubungan DKI menerapkan rekayasa lalu lintas dalam rangka penataan kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan dua tahap.
“Tahapan pengerjaan, yakni tahap 1 (dimulai) 18-25 April 2022,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, pada hari Senin (18/4/2022).
Sementara itu, tahap kedua akan dimulai pada tanggal 26 April 2022 sampai selesai.
Rekayasa lalu lintas akan dilakukan di Jalan Kali Besar Utara, Jalan Kali Besar Timur, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, Jalan Lada, Jalan Lada Dalam, dan Jalan Jembatan Baru.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
Jalan Kemukus dua lajur akan dibagi menjadi menuju Jalan Ketumbar, Jalan Lada satu lajur, dan Jalan Lada Dalam satu lajur untuk tahap pertama.
Untuk tahap kedua, Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, Jalan Lada, dan Jalan Lada Dalam menjadi plaza pedestrian, sedangkan Jalan Lada Dalam dibagi menjadi dua lajur.
“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan menyesuaikan aturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, dan mengikuti petunjuk petugas di lapangan. Jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas dan utamakan keselamatan di jalan,” ucap Syafrin.
Sebagai informasi, penataan kawasan kota tua direncanakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak April tahun lalu.
Anies mengatakan, kawasan tersebut akan dibentuk sebagai sistem ekonomi dan destinasi wisata.
“Kami tidak ingin desain Kota Tua nanti penuh dengan copy paste dari tempat lain di dunia, tetapi Kota Tua harus memiliki narasi, ciri, dan keunikan tersendiri,” ucap Anies, 28 April 2021.
Anies juga berencana mengubah nama Kota Tua menjadi Batavia seperti namanya di masa kolonialisme Belanda.
“Mungkin kami perlu mempertimbangkan untuk menamai kawasan ini seperti dulu dinamai. Seperti yang tertulis di belakang ini, Batavia,” kata Anies.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga