Jakartaview.id, Jakarta – Peringatan dari WHO terkait kebijakan dari vaksinasi yang menurut mereka tidak seragam di beberapa negara akan menimbulkan bencana yang baru.
Melansir dari BBC, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan tidak adil bagi orang muda dan sehat di negara kaya untuk mendapatkan suntikan dari vaksin COVID-19 sementara masih banyak orang di negara yang miskin yang sangat rentan terinfeksi virus COVID-19 malahan tidak mendapatkan vaksin itu.
“Saya harus berterus terang: dunia berada di ambang bencana kegagalan dalam moral dan harga dari kegagalan ini nantinya akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara yang miskin di dunia,” kata Tedros (18/1/2021) di depan para dewan Eksekutif WHO.
Dia mengatakan pendekatan kebijakan vaksinasi tidak adil karena Vaksin COVID-19 di borong negara maju sementara itu negara yang miskin sangat kesulitan untuk mendapatkan vaksin.
“Pada akhirnya nanti, tindakan itu hanya akan memperpanjang Pandemi COVID-19, serta akan berdampak pada ekonomi dan penderitaan pada umat manusia,” Tambahnya.
Kepala WHO itu menyerukan untuk bersama melakukan komitmen penuh terhadap skema berbagi vaksin COVID-19 melalui lembaga nirlaba Covax, yang dimana akan mulai diluncurkan pada bulan depan.
Sejauh ini, sudah ada lebih dari 180 negara yang telah menandatangani prakarsa Covax, yang didukung oleh WHO beserta sekelompok advokasi vaksin internasional.