JAKARTAVIEW.ID, INDIA – Sedikitnya ada 22 anggota pasukan keamanan India tewas dan 31 lainnya cedera setelah terlibat baku tembak selama empat jam dengan pemberontak Maois pada hari Minggu lalu.
Kepala polisi Chhattisgarh DM Awasthi mengatakan bahwa para pasukan keamanan di negara bagian tengah Chhattisgarh sedang melakukan operasi terhadap kelompok pemberontak sayap kiri tersebit, di Divisi Bastar negara bagian tersebut, ketika salah satu tim diserang oleh para pemberontak Maois.
BACA JUGA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga
“Mereka sedang menjalankan misi untuk mendirikan kamp di daerah yang dianggap benteng pemberontak Maois, yang membuat mereka gelisah,” kata Menteri Utama Chattisgarh Bhupesh Baghel.
“Pertempuran berikutnya termasuk peluru, granat dan peluncur roket dari kedua sisi,” tambahnya seperti dikutip dari berita CNN, pada hari Selasa (6/4/2021).
Operasi pencarian untuk anggota keamanan yang hilang masih terurs berlangsung sampai sekarang.
“Kami mendapat informasi bahwa dia masih hidup dan berada di suatu tempat di dalam hutan, operasi penyelamatan kami sedang berlangsung,” kata Sundar Raj P, Inspektur Jenderal Polisi di Bastar.
Ia menambahkan bahwa mereka curiga petugas yang hilang tersebut diculik ketika mereka tidak dapat menemukan tubuhnya atau tanda-tanda bahwa dia telah meninggal.
Pemerintah India telah terlibat dalam konflik selama puluhan tahun dengan kelompok pemberontak Maois, yang juga dikenal sebagai Naxals, yang melancarkan serangan terhadap para pasukan pemerintah dalam upaya untuk menggulingkan pemerintahan negara itu dan mengantarkan masyarakat tanpa kelas.
Kelompok pemberontak Maois sebagian besar aktif di wilayah India tengah, di wilayah yang sebagian besar dihuni oleh suku-suku.
Serangan militan di beberapa negara bagian, termasuk Maharashtra, Odisha dan Chhattisgarh, di mana gerakan pemberontak masih memiliki daya tarik, adalah hal biasa di daerah tersebut.
Divisi Bastar, tempat pertempuran hari Minggu berlangsung, termasuk daerah perbatasan Sukma-Bijapur – sebuah daerah yang diperkirakan berada di antara sejumlah benteng utama kelompok pemberontak Maois.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan belasungkawa pada hari Minggu dalam sebuah tweet.
“Pikiranku bersama keluarga para martir saat memerangi Maois di Chhattisgarh. Pengorbanan para martir pemberani tidak akan pernah dilupakan. Semoga yang terluka pulih secepatnya,” kata Modi.
Kelompok Naxalite telah aktif di negara itu sejak tahun 1960-an, tetapi pemberontakan modern tidak dimulai hingga awal tahun 2000-an.
Mantan Perdana Menteri India Manmohan Singh pernah menggambarkan pemberontak Maois – yang terorganisir dan terlatih dengan baik – sebagai ancaman keamanan internal paling parah di negara itu.
Sudah lebih dari 2.100 warga sipil di India telah tewas dalam pemberontakan Maois sejak tahun 2010.
Pada bulan April tahun 2017, 25 petugas polisi tewas dan enam lainnya terluka ketika ratusan pemberontak Maois menyerang konvoi polisi tersebut di India bagian tengah.
LAINNYA:
- Stasiun KRL Terintegrasi Dengan LRT Jabodebek, Jumlah Penumpang Ikut Melonjak
- Tol Ruas Pondok Aren – Serpong Kilometer 10 Resmi Beroperasi
- Mulai Tanggal 1 Oktober, Tarif Promo LRT Jabodebek Jarak Maksimal Rp 20.000
- Gara-Gara Tidak Pakai Ciput Belasan Rambut Siswi SMP di Lamongan Dicukur Pitak Guru
- Mengintip JPM Dukuh Atas yang Menghubungkan LRT Jabodebek dan KRL ada Tempat Kuliner nya Juga